Selamat datang di Google Webster. Sebagaimana visi yang diusung di sini bahwa Google Webster adalah sebuah blog sederhana yang dibuat untuk memberikan anda banyak akses untuk mendapatkan free software, blogging tutorial, seo tip dan trick, freeware, shareware, daily journal, popular news, sport report, dan bahkan barang-barang yang cheap in price, dan tentunya ingin juga memberikan informasi tentang bagaimana cara untuk mendapatkan top rangking di major search engine sekaligus high traffic untuk web site anda. Blog ini kami sajikan dalam dua tata bahasa yaitu English and Bahasa Indonesia. Namun demikian untuk yang satu ini hanya akan saya sajikan dalam mother tounge saya saja. (rasanya agak sedikit aneh membayangkan kalau daily journal pertama ini saya sajikan dalam bahasa selain Indonesia. I do love my Nationality ... ( halah pride yang berlebihan ).
Ini akan menjadi satu pita digital yang akan merekam semua memoriku dari sebuah perjumpaan kembali dengan seseorang ( dan kemudian bahkan menjadi dengan dua orang ... da true threesome lah ). Yap !!! Sebuah perjumpaan yang berawal dari "pendaratan"ku di sebuah socio-site yang sudah cukup lama aku dengar tapi nyatanya tak pernah mau aku buka pintu masuknya walaupun hanya untuk melongok sedikit dan melihat ada apa gerangan di dalam. Keangkuhan yang berbalik menjadi bumerang pembawa nikmat untuk ku sendiri ( halah ).
Kamis dini hari kami berchit-chat ria di jelang cakrawala kantuk yang terus menyapa di ufuk barat kelopak mataku. Dan sepakatlah untuk menuai buah nostalgia bersama di pematang 2 sofa yang tersekat dengan 1 meja plywood berkarakter minimalis pada saat weekend rush kemarin.
Aku tiba pukul 12:37 di titik nol seperti yang telah kami sepakati sebelumnya. Waduh ... telat 7 menit dari appointment nih ( ada semacam feeling guilty yang sempat merajam, tapi ketika ku telusuri seluruh sisi ruangan itu ternyata masih belum nampak ada siluet-siluet yang menyerupai postur kawanku itu ... hehehehe feeling guilty-nya langsung lenyap dah ). Kemana kawan yang satu ini ya? Ku coba untuk melakukan kontak telepati (via handphone) ternyata tersambung tapi tidak direspon dengan baik oleh dia, karena belum sempat koneksi telepati itu aku putus kawanku ini sudah melangkah di atas angin dan menghampiriku ( kan dia naik motor ...). Wah ternyata ini dia kawan lamaku yang beberapa hari sebelumnya hanya bisa aku sapa dan aku ajak bercakap-cakap dengan bantuan tekanan jari-jariku di tuts keyboard si black aspire di rumah. Tak pikir lama kami langsung menyeruak kedalam bilik kaca yang telah menunggu kami sejak lama. Mungkin terlelahnya raga ini membuat kami memesan beberapa tangkup larutan black coffee dan kudapan ringan pengganjal perut yang penuh dengan kandungan lemak jahat. Ringan mengalir kata per kata yang keluar dari saluran suara didalam batang leher kawanku ini yang semakin kuperhatikan ternyata jauh membengkak dibandingkan masa 4 tahun yang lalu (hahahahaha ... no offensive ya bro).
Banyak rangkai cerita yang saling kami lontarkan di kala itu ... benar-benar semacam pelepas rindu dengan teman sejawat yang dulu pernah merangkak bersama di jalan basah menuju kota Malang hanya untuk mengejar cintanya yang tertinggal di sana. Kesan yang tercitra dari diri kawanku ini ... benar-benar bapak Sekjur yang bukan sekedar tong kosong nyaring berbunyi (I salute you Brutha').
Di tengah peridot yang telah kami lalui selama hampir 2 jam, kawanku ini melakukan kontak telepati via pewarta digital (alias SMS) ke seorang kawan lainnya... hmmmm ini akan menjadi Threesome yang semakin seru dan "menggairahkan" saja wakakakakak. Dan kamipun bersepakat untuk memperpanjang masa kontrak perbincangan kami di venue yang berbeda. Kamipun bergeser beberapa ratus meter ke arah Timur ( agar the next attender tidak terlalu jauh aksesnya ). Dan .... berlanjut di Part 2 yak
Ini akan menjadi satu pita digital yang akan merekam semua memoriku dari sebuah perjumpaan kembali dengan seseorang ( dan kemudian bahkan menjadi dengan dua orang ... da true threesome lah ). Yap !!! Sebuah perjumpaan yang berawal dari "pendaratan"ku di sebuah socio-site yang sudah cukup lama aku dengar tapi nyatanya tak pernah mau aku buka pintu masuknya walaupun hanya untuk melongok sedikit dan melihat ada apa gerangan di dalam. Keangkuhan yang berbalik menjadi bumerang pembawa nikmat untuk ku sendiri ( halah ).
Kamis dini hari kami berchit-chat ria di jelang cakrawala kantuk yang terus menyapa di ufuk barat kelopak mataku. Dan sepakatlah untuk menuai buah nostalgia bersama di pematang 2 sofa yang tersekat dengan 1 meja plywood berkarakter minimalis pada saat weekend rush kemarin.
Aku tiba pukul 12:37 di titik nol seperti yang telah kami sepakati sebelumnya. Waduh ... telat 7 menit dari appointment nih ( ada semacam feeling guilty yang sempat merajam, tapi ketika ku telusuri seluruh sisi ruangan itu ternyata masih belum nampak ada siluet-siluet yang menyerupai postur kawanku itu ... hehehehe feeling guilty-nya langsung lenyap dah ). Kemana kawan yang satu ini ya? Ku coba untuk melakukan kontak telepati (via handphone) ternyata tersambung tapi tidak direspon dengan baik oleh dia, karena belum sempat koneksi telepati itu aku putus kawanku ini sudah melangkah di atas angin dan menghampiriku ( kan dia naik motor ...). Wah ternyata ini dia kawan lamaku yang beberapa hari sebelumnya hanya bisa aku sapa dan aku ajak bercakap-cakap dengan bantuan tekanan jari-jariku di tuts keyboard si black aspire di rumah. Tak pikir lama kami langsung menyeruak kedalam bilik kaca yang telah menunggu kami sejak lama. Mungkin terlelahnya raga ini membuat kami memesan beberapa tangkup larutan black coffee dan kudapan ringan pengganjal perut yang penuh dengan kandungan lemak jahat. Ringan mengalir kata per kata yang keluar dari saluran suara didalam batang leher kawanku ini yang semakin kuperhatikan ternyata jauh membengkak dibandingkan masa 4 tahun yang lalu (hahahahaha ... no offensive ya bro).
Banyak rangkai cerita yang saling kami lontarkan di kala itu ... benar-benar semacam pelepas rindu dengan teman sejawat yang dulu pernah merangkak bersama di jalan basah menuju kota Malang hanya untuk mengejar cintanya yang tertinggal di sana. Kesan yang tercitra dari diri kawanku ini ... benar-benar bapak Sekjur yang bukan sekedar tong kosong nyaring berbunyi (I salute you Brutha').
Di tengah peridot yang telah kami lalui selama hampir 2 jam, kawanku ini melakukan kontak telepati via pewarta digital (alias SMS) ke seorang kawan lainnya... hmmmm ini akan menjadi Threesome yang semakin seru dan "menggairahkan" saja wakakakakak. Dan kamipun bersepakat untuk memperpanjang masa kontrak perbincangan kami di venue yang berbeda. Kamipun bergeser beberapa ratus meter ke arah Timur ( agar the next attender tidak terlalu jauh aksesnya ). Dan .... berlanjut di Part 2 yak
Post a Comment